"(Saya) keluar masuk. (Tapi) yang fatal (itu) yang akhir. Kang Pipit di LP Kebonwaru.
Baca juga: Relawan Pemakaman Jenazah Covid-19 Pingsan Dipukul Anak Korban, Puncak Kekesalan Jasad Tertukar
Kalau pengalaman di dalam LP itu (membuat kita menjadi) luas pemikirannya, pemandangannya untuk masa depan. Kalau namanya orang tidak benar, harus masuk dulu LP, mudah-mudahan berubah," ujarnya.
Di dalam penjara, Ica Naga juga punya pengalaman menarik lainnya.
Dia pernah ditugaskan menjadi RT atau yang mengurus penghuni LP lainnya.
Jadi, saat ada pembesuk datang dan memberi uang ke salah satu penghuni, Icaa Naga lah yang akan mengatur sebagian uang itu untuk dibelikan makanan.
Nantinya, makanan itu diberikan ke rekan-rekan penghuni lain.
"Alhamdulillah mengalami (jadi RT).
(Jadi) kalau ada uang dari besukan orang lain, jangan dihabiskan semuanya, buat besok lagi," katanya.
Icha Naga juga pernah merasakan dioper dari satu LP ke LP lainnya.
Dia mengatakan, dulu itu kapasitas LP harus seribu.
"Jadi yang sebagian dioper.
Ada yang (penghuni dioper) ke Nusakambangan, ke Cirebon, ke Cipininang, ada Sukamiskin," katanya.
Icha Naga tak menyangka sekarang dia menjadi pesinetron terkenal.
Dia bercerita, jauh sebelum terkenal pernah berkelakar mengenai bermain di sinetron.
Dulu, kalau ada yang mengaku merasa kenal kepada dirinya, Icaa Naga menjawabnya dengan candaan.