4. Ancam Tembak Kolonel TNI AD
Aksi lain yang pernah dilakukan Amon Djobo dan menuai sorotan adalah saat ia diduga melakukan penghinaan seorang kolonel TNI AD pada Oktober 2020.
Bahkan Amon Djobo sempat mengancam akan menembak mati Kasie Log Korem 161 Kupang, Kolonel (Cpl) Imanuel Yoram Dionisius Adoe.
Dikutip dari Pos Kupang, Amon Djobo diduga telah melakukan penghinaan terhadap perwira pejabat tinggi Korem 161 Kupang.
Ia menulis kata tidak pantas dalam risalah dokumen terkait penyelesaian kerja sama tanah TNI yang digunakan pihak Polri di Kabupaten Alor.
Dokumen itu ditujukan dan diberikan kepada Kasi Log Korem 161 Wirasakti.
Imbasnya, Amon Djobo sempat dilaporkan ke Polda NTT dan menyandang status sebagai tersangka.
Masalah ini berakhir setelah kedua belah pihak duduk bersama dan melakukan mediasi.
Pangdam IX/Udayana Mayjen TNI Maruli Simanjuntak mengatakan, apa yang terjadi antara Amon Djobo dan Kolonel Imanuel hanya merupakan persoalan kesalahpahaman belaka.
"Sudah, sudah bicara. Sudah aman. Kita akan selesaikan dengan baik, kita sama sama aparat pemerintah, itu kan hanya salah paham biasa itu," ujar Mayjen TNI Maruli Simanjuntak, 18 Desember 2020.
5. Marahi 2 Staf Risma
Kini, Amon Djobo menjadi sorotan setelah kedapatan memarahi dua staf Mensos Risma.
Dari video yang beredar, Amon Djobo yang mengenakan pakaian safari warna merah dan topi tampak memarahi dua orang tersebut.
Terdengar, Amon Djobo marah dan menyebut soal pendistribusian bantuan sosial PKH Kemensos.
Ia marah karena bantuan sosial yang seharusnya diurus oleh daerah, malah diurus oleh DPRD Alor.
Amon Djobo juga mengusir dua staf itu agar segera meninggalkan Kabupaten Alor.
Ia tampak tidak peduli dan berjalan meninggalkan staf tersebut setelah meluapkan kemarahannya.
Kepada wartawan, Amon Djobo mengakui video yang beredar tersebut adalah dirinya.
Ia memarahi dua staf Kemensos yang datang untuk melaporkan terkait bantuan santunan kematian bagi korban bencana Siklon Seroja di wilayah itu.
Pemicu kemarahan itu, berawal dari laporan Menteri Sosial Tri Rismaharini kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat pertemuan virtual penanganan bencana di Provinsi NTT dan NTB dengan gubernur dan para bupati yang berlangsung pada 7 April 2021 lalu.
Saat itu, Risma melaporkan kepada Presiden, telah menyalurkan bantuan kepada korban bencana di Kabupaten Alor melalui DPRD.
"Tanggal 6-7, Presiden pimpin rapat virtual dengan gubernur dua provinsi dan bupati."
"Menteri Sosial laporkan kirim bantuan lewat DPRD Alor. Itu membuat ketersinggungan kami," kata dia.
Karena itu, saat dua anak buah Risma datang untuk melaporkan soal bantuan tersebut, Amon Djobo tersulut emosi dan langsung marah.
Ia mengatakan, harusnya bantuan itu diberikan melalui DPRD saja seperti dikutip dari Tribunnews.com dengan judul PROFIL Amon Djobo, Bupati Alor yang Marahi dan Usir 2 Staf Risma, Pernah Ancam Kolonel TNI AD.
"Mereka datang yang dua orang, bilang ada datang bawa bantuan untuk yang meninggal Rp 15 juta."
"Itu yang saya marah. Lu kasih di DPRD yang bagi. Kenapa kasih di kami," ujar dia.
Menurut Amon, kemarahannya beralasan karena ia menilai Kemensos melangkahi Pemerintah Kabupaten Alor dalam penyaluran bantuan bagi korban bencana.
"Marah itu karena mereka langkahi pemerintah daerah. Apalagi hanya karena kepentingan politik," tambah Bupati Amon.
Namun demikian, terkait kejadian itu, diakui Amon Djobo telah terjadi dua bulan silam.
Ia mengaku tidak mengetahui siapa yang menyebarkan video itu hingga viral.
(Tribunnews.com/Sri Juliati, Pos Kupang/Ryan Nong) (KOMPAS.COM/SIGIRANUS MARUTHO BERE)
BACA JUGA : di TribunNewsmaker.com dengan judul Viral Video Mahasiswa Diinjak & Diseret Saat Demo, Kapolres: 'Diduga Provokasi untuk Memaksa Masuk'.