Viral Hari Ini

Pria Penolong Sukiyah Sempat 2 Kali Rasakan Kelamnya Penjara, Curi Beras Dibagikan ke Orang Miskin

Sebelum menjadi relawan pada 2017 silam, Ardian pernah dua kali mendekam di balik penjara karena mencuri beras untuk dibagikan kepada yang membutuhkan

Tribun Jambi/Istimewa
Sukiyah di Dusun Karangombo, Desa Polobugo, Kecamatan Getasan, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah, setelah rambutnya dipotong. 

Namun, Sukiyah memberontak dan bahkan sempat menggigit tangan Darkumi yang membantunya.

 Dipaksa Puaskan Hasrat Ayah Kandung, Dua Anak Perempuan Depresi Hingga Alami Gangguan Jiwa

"Bahkan tangan saya sempat digigit. Setelah kejadian itu, tidak ada yang mau memandikan lagi," katanya.

Cerita Sukiyah pun terdengar Relawan Aksi Cepat Tanggap ( ACT) Salatiga yakni Ardian yang kemudian langsung mendatangi kediaman Sukiyah.

Dan benar saja, saat kali pertama ditemui, kata Ardian, kondisinya sangat memprihatinkan. Kakinya sudah lemah sehingga tak bisa digunakan untuk berjalan.

"Dia cuma duduk selonjor dan kalau berpindah tempat ndlosor karena tangannya juga lemah," jelasnya.

Sukiyah, kata Ardian, memang melakukan semua aktivitasnya di dalam rumah. Bahkan, dia buang air besar dan kecil di dalam rumah sehingga mengeluarkan bau menyengat.

Ardian mengatakan, saat kali pertama melihat Sukiyah, yang terlintas dalam benaknya adalah memotong rambutnya.

Selain rambutnya sudah mencapai dua meter, lanjut Ardian, di rambut tersebut ada kotoran manusia dan anakan tikus.

Selama 30 menit, Ardian berbicara dan meminta izin kepada Sukiyah untuk memotong rambutnya.

Proses pemotongan rambut Sukiyah membutuhkan waktu sekitar 20 menit. Menurut Ardian, selain panjang, rambut Sukiyah sangat alot saat dipotong.

"Bulu kuduk saya merinding semua saat memotongnya, saya sampai keringetan," katanya.

"Dia (Sukiyah) mengajukan permintaan, nanti setelah dipotong, minta dikeramas dengan sampo warna hitam, dan diobatin," sambungnya.

Setelah rambutnya dipotong, kata Ardian, Sukiyah sudah mulai berkomunikasi dengan dunia luar.

"Sukiyah sudah mulai berkomunikasi. Dia juga semalam sudah tidur di kasur, sudah mau mandi," ujarnya, Jumat (24/1/2020).

Ardian mengatakan, dirinya mencoba meyakinkan Sukiyah bahwa orang-orang yang berada di sekeliling Sukiyah adalah orang baik.

"Dia sekarang sudah berada di tempat yang lebih baik dan layak. Saya bilang, ini semua teman-teman saya. Jangan khawatir semua menjaga jenengan (anda)," ungkapnya.

Setelah itu, Sukiyah dibawa ke yayasan sosial yang berjarak 4 kilometer dari rumahnya.

Di yayasan tersebut, relawan perempuan membantu Sukiyah keramas. Untuk sementara, Sukiyah tinggal di yayasan tersebut.

Menurut Ardian, perkembangan Sukiyah cukup signifikan. Walaupun baru tinggal satu hari di yayasan, Sukiyah sudah bisa beradaptasi.

"Setelah bertahun-tahun hidup sendiri, sekarang sudah bisa komunikasi meski masih terbatas. Semua butuh waktu," jelasnya.

Sumber: KOMPAS.com (Kontributor Ungaran, Dian Ade Permana | Editor: Teuku Muhammad Valdy Arief, Khairina)

Sumber : https://regional.kompas.com/read/2020/01/26/10412821/cerita-di-balik-sukiyah-hidup-seorang-diri-dengan-berteman-gelap-hingga?page=all#page2

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved