Tragedi Susur Sungai
Fakta Lain Susur Sungai yang Baru Terkuak, Chat WA Pembina & Jawaban 'Cuaca Begini Biasa, Lanjut!'
Fakta lain tragedi susur sungai perlahan mulai terkuak seiring mulai banyak siswa yang berani angkat bicara.
Penulis: Salma Fenty | Editor: Asytari Fauziah
4. Hujan Guyur saat Perjalanan
Tim SAR Gabungan melakukan pencarian korban yang hilang saat susur sungai di Sungai Sempor, Sleman, Yogyakarta, Jumat (21/2/2020)
Diceritakan Abi, hujan mengguyur saat perjalanan menuju Sungai Sempor.
“Di perjalanan hujan lebat mengguyur, kita semua basah kuyup, tapi perjalanan terus dilanjutkan. Guru pembina naik motor mengawal,” ungkapnya.
Abi tak lagi melihat guru pembina yang juga guru olah raga SMPN 1 Turi.
Saat apel di halaman sekolah, sang guru pembina ini ada, menenteng pengeras suara.
• VIDEO Permintaan Maaf & Alasan Tersangka Nekat Gelar Susur Sungai, Pakai Baju Tahanan Tahan Air Mata
Ia waktu itu menurut Abi, mengenakan kaus dan celana training.
Abi tidak tahu ke mana sang guru sesudah itu, karena di lokasi start di Lembah Sempor, ia juga tak melihatnya.

Karena posisi Abi dan tanggungjawabnya sebagai Ketua Dewan Penggalang SMPN 1 Turi, ia mengiringi ratusan teman dan adik kelasnya.
Ia berjalan paling belakang sebagai penyapu (sweeper).
Jadi ketika tiba di jembatan Lembah Sempor, sebagian besar siswa-siswi sudah masuk ke alur sungai, lalu berjalan menyusurinya ke arah hulu.
“Air sungai saat itu sudah mulai keruh, Hujan berhenti, cuaca cukup cerah,” jelasnya.
Ia lalu menyusul masuk alur sungai, berjalan menghulu hingga sekitar 500 meter.
Ia mendapati seorang siswi terluka tangannya, dan ditolong anak PMR.
Abi meminta mereka menepi, dan ia mencari jalan setapak ke atas tebing sungai.
Sesudah menemukan jalan, siswi yang terluka dan petugas PMR ikut naik.
Abi tadinya berusaha mencari jalan meniti tepi sungai ke arah hulu, tapi kesulitan karena jalan penuh semak dan rumpun bambu.