Tragedi Susur Sungai
Fakta Lain Susur Sungai yang Baru Terkuak, Chat WA Pembina & Jawaban 'Cuaca Begini Biasa, Lanjut!'
Fakta lain tragedi susur sungai perlahan mulai terkuak seiring mulai banyak siswa yang berani angkat bicara.
Penulis: Salma Fenty | Editor: Asytari Fauziah
7. Tersangka Dicaci Maki
Cerita Korban Tragedi Susur Sungai, Tubuh Jadi Pegangan 3 Teman & Adik Kelas, Berakhir Hanyut Tersangkut Batu
Abi mengungkap pada Sabtu (22/2/2020), ketika anak-anak berbagai kelas berkumpul di sekolah, kemarahan, kekesalan, membuncah.
Perhatian mereka tertuju satu sosok guru pembina.

Abisa sekali lagi menyodorkan ponselnya ke Tribunjogja.com, menunjukkan dua foto graffiti di dinding dan tembok sekolah.
Dalam ponser tersebut, terlihat foto grafiti besar yang nadanya mencaci-maki seorang guru pembina.
Abi menyebut grafiti itu sekarang telah dihapus atau ditutupi cat baru.
Sebelumnya dikabarkan, polisi telah menetapkan dua tersangka baru dalam tragedi susur sungai.
Awalnya, hanya seorang tersangka yang diamankan polisi karena dinilai lalai meninggalkan anak-anak SMPN 1 Turi dalam keadaan berbahaya.
Kali ini, polisi menetapkan dua guru yang juga dianggap lalai dan tak bertanggung jawab dalam peristiwa susur sungai yang menewaskan 10 siswa SMPN 1 Turi.
Polda DIY menetapkan dua tersangka baru dalam peristiwa susur Sungai Sempor yang menewaskan 10 siswa SMPN 1 Turi.
• POPULER Kekecewaan Siswa Korban Susur Sungai Dengar Jawaban Pembina saat Diingatkan Warga
• Aksi Heroik Kodir, Sosok Pertama Tolong Puluhan Korban Susur Sungai Seorang Diri Pakai Tangga Bambu
Dua tersangka berinisial DDS (58) dan R (58) berstatus guru SMPN 1 Turi dan pembina dari luar.
"Hari ini kita menaikan status dua orang yang terlibat dalam kegiatan Pramuka itu menjadi tersangka, dengan inisial DDS dan R," ujar Kabid Humas Polda DIY Kombes Pol Yuliyanto saat dihubungi, Senin (24/2/2020).

Penetapan status tersangka setelah penyidik melakukan gelar perkara.
Sampai saat ini sudah ada 22 orang yang diperiksa.
Di mana tujuh orang di antaranya terlibat dalam kegiatan susur sungai.
Pemeriksaan juga dilakukan terhadap tiga orang pengelola wisata, dua siswa, kepala sekolah, dan orangtua siswa.
(TribunMataram.com/ Salma Fenty)