Tragedi Susur Sungai
Fakta Lain Susur Sungai yang Baru Terkuak, Chat WA Pembina & Jawaban 'Cuaca Begini Biasa, Lanjut!'
Fakta lain tragedi susur sungai perlahan mulai terkuak seiring mulai banyak siswa yang berani angkat bicara.
Penulis: Salma Fenty | Editor: Asytari Fauziah
5. Detik-detik Air Bah Datang
fakta penampakan di tragedi susur sungai
Saat sedang mencari jalan itu, Abi mendadak melihat air sungai menderas.
Jerit , tangis, dan teriakan minta tolong terdengar bersahut-sahutan.
Abi berlari turun ke tepi bawah Kali Sempor, namun gelombang air bah makin besar.
Ia melihat banyak sekali adik kelas dan teman-temannya tersangkut batu, berpegangan akar pohon dan dahan di tepi kali.
Abi menolong sebisanya yang dapat ia jangkau.
Tak ingat lagi berapa tangan-tangan temannya yang ia raih, lalu diseret menepi, juga tak tahu berapa tangan yang sempat ia raih tapi lepas dari pegangan.
Mereka yang tersangkut di batu-batu besar di tengah sungai, sulit dijangkau karena tidak ada sarana penolong.
Ketika warga sekitar berdatangan, ada yang bawa galah, tangga bambu dan tali, baru usaha penyelamatan bisa dilakukan.
“Saat itu saya tidak tahu berapa yang hanyut, hilang, dan ada yang meninggal atau tidak, kita semua belum tahu,” akunya.
• 3 Tersangka Tragedi Susur Sungai Sudah Ditahan, Kepala Diplontos, Tertunduk Pakai Baju Tahanan
Ketika semua di sekitar lokasi Abi berada sudah bisa menepi, anak-anak kelas 7 dan 8 itu dievakuasi ke rumah penduduk di dekat sungai.
“Ada yang lemas, topi, pet, sepatu, ada yang lepas dan hanyut,” lanjutnya.
Setelah itu semua yang ada di lokasi dipindahkan ke sebuah masjid, dekat lokasi outbound Lembah Sempor.
Sesampainya di masjid itu, sudah berdatangan polisi, tentara, relawan, dan bantuan tenaga SAR.
Abi dan kawan-kawan selanjutnya diangkut menggunakan truk pasir, menuju Puskesmas Turi.
Di Puskesmas Turi, murid-murid yang ada didata.
Sebagian yang sakit dibawa ke Klinik SWA, karena Puskesmas Turi sudah tidak mampu menampung.