Virus Corona

POPULER Peneliti Lacak Sumber Utama Covid-19 Setelah Menemukan Pasien Pertama Pembawa Virus Corona

Tentu saja, pasien pertama yang membawa virus corona menjadi objek yang paling penting untuk diketahui.

Editor: Asytari Fauziah
Kompas.com
Ilustrasi virus corona masuk ke Indonesia 

TRIBUNMATARAM.COM - Pasien pertama virus corona di Wuhan ditemukan, peneliti telusuri sumber Covid-19.

Meski Kota Wuhan, China yang menjadi tempat pertama pembawa virus corona telah kembali pulih, peneliti tak berhenti meneliti tentang sumber corona.

Tentu saja, pasien pertama yang membawa virus corona menjadi objek yang paling penting untuk diketahui.

Peneliti terus berusaha untuk mengungkap bagaimana dan dari mana virus SARS-CoV-2, yang sekarang menjadi pandemi global ini, menjangkiti manusia.

Salah satu yang dilakukan adalah dengan melacak pasien pertama virus SARS-CoV-2.

 7 Orang Meninggal, Langkah BUMN Impor 500.000 Alat Tes Corona Terganjal Izin Kementerian Kesehatan

 Status Darurat Corona Diperpanjang hingga 29 Mei 2020, Program Mudik Gratis 2020 Terancam Ditiadakan

Sebelumnya ilmuwan mencurigai kalau virus tersebut berasal dari kelelawar yang melompat ke hewan lain, selanjutnya menularkan ke manusia. Namun kini virus corona telah menyebar di antara orang-orang tanpa perantara hewan.

Petugas medis membawa seorang pasien yang diduga terinfeksi virus misterius mirip SARS, ke rumah sakit Jinyintan, di Kota Wuhan, China, Sabtu (18/1/2020). Virus misterius mirip pneumonia telah menjangkiti puluhan orang dan menelan korban jiwa kedua di China, menurut pemerintah setempat.
Petugas medis membawa seorang pasien yang diduga terinfeksi virus misterius mirip SARS, ke rumah sakit Jinyintan, di Kota Wuhan, China, Sabtu (18/1/2020). Virus misterius mirip pneumonia telah menjangkiti puluhan orang dan menelan korban jiwa kedua di China, menurut pemerintah setempat. (AFP/STR/CHINA OUT)

Itu mengapa jika peneliti dapat melacak kasus paling awal, mereka mungkin dapat mengidentifikasi hewan inang tempat virus bersembunyi.

Selain itu, peneliti juga butuh memahami bagaimana penyakit ini menyebar dan menentukan kasus yang tak terdokumentasi berkontribusi terhadap penularannya akan sangat meningkatkan pemahaman tentan ancaman virus ini.

Dan kini berdasarkan data yang diperoleh South Morning China Post, kasus pertama pertama virus corona berhasil terlacak.

Seorang individu berusia 55 tahun yang berasal dari provinsi Hubei, China disebut menjadi orang pertama yang terjangkit Covid-19. Kasus tersebut menurut data tercatat pada 17 November 2019, atau sebulan lebih awal dari catatan dokter di Wuhan.

Setelah terjadi kasus 17 November 2019, sekitar satu hingga lima kasus baru dilaporkan setiap hari. Pada 15 Desember, total infeksi mencapai 27.

Kasus harian tampaknya telah meningkat setelah itu, dengan jumlah kasus mencapai 60 pada 20 Desember 2019.

Dokter di  China baru menyadari jika mereka sedang menghadapi penyakit baru akhir Desember 2019.

Pada 27 Desember 2019, Zhang Jixian, seorang dokter dari RS Pengobatan Terpadu China dan Barat China Provinsi Hubei memberi tahu otoritas kesehatan bahwa penyakit disebabkan oleh virus corona baru.

Saat itu, lebih dari 180 orang telah terinfeksi.

Meski pasien kasus 17 November 2019 ini telah terindentifikasi, masih ada keraguan benarkan individu tersebut benar menjadi orang pertama yang terjangkit.

Masih ada kemungkinan kasus yang lebih awal lagi untuk ditemukan.

Sementara itu para ahli di seluruh dunia tak berhenti untuk terus mempelajari virus SARS-CoV-2, menguji vaksin, serta memberikan perawatan supaya pandemi global ini segera berlalu. (Kompas.com/ Kontributor Sains, Monika Novena)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Pasien Pertama Covid-19 Ditemukan, Bantu Lacak Sumber Virus Corona", https://www.kompas.com/sains/read/2020/03/18/140300223/pasien-pertama-covid-19-ditemukan-bantu-lacak-sumber-virus-corona.

Ilustrasi virus corona masuk ke Indonesia
Ilustrasi virus corona masuk ke Indonesia (Kompas.com)

Gejala Awal Virus Corona & Perkembangannya di Tubuh Setiap Harinya, 2 Persen Meninggal di Hari ke-10

Gejala awal virus corona yang patut diwaspadai, 2 persen meninggal di hari ke-10.

Seperti diketahui, dunia kini tengah digemparkan dengan virus corona.

Di Indonesia sendiri jumlah kasusnya di banyak negara semakin bertambah.

Kendati demikian, angka kesembuhan virus corona juga menunjukkan persentase yang tinggi sehingga memberikan optimistis tersendiri.

 Olahraga yang Disarankan Ahli Kesehatan untuk Tangkal Virus Corona, Jangan Sembarangan!

Edukasi kepada warga dunia mengenai virus ini terus dilakukan.

Terutama mengenai gejala yang sebaiknya diketahui sehingga setiap orang bisa membatasi dirinya dan tak menjadi pembawa virus yang baru.

Melansir WHO, tanda-tanda mereka yang terinfeksi virus corona jenis baru adalah batuk, sesak napas, hingga mengalami kesulitan bernapas.

Pada kasus yang lebih parah, infeksi dapat menyebabkan pneumonia, sindrom pernapasan akut, gagal ginjal, dan bahkan kematian.

 

Ilustrasi virus corona
Ilustrasi virus corona (Shutterstock)

Business Insider memberitakan, sebagian besar kasus Covid 19 tergolong ringan.

Akan tetapi, sekitar 20 persen pasien memiliki bawaan penyakit yang parah sehingga menyebabkan kondisi menjadi sangat kritis.

Sebuah studi yang dilakukan terhadap sekitar 140 pasien di Rumah Sakit Zhongnan, Universitas Wuhan, mengidentifikasi pola khas gejala terkait Covid-19.

Sekitar 99 persen pasien mengalami demam dengan suhu tinggi, sedangkan lebih dari setengahnya mengalami batuk kering.

Adapun sepertiganya mengalami nyeri otot dan kesulitan bernapas.

Penelitian lain yang dilakukan oleh Pusat Pengendalian Penyakit China menunjukkan, sekitar 80 persen kasus virus corona ringan.

Sementara itu, 15 persen pasien menderita kasus yang parah, dan 5 persen menjadi sakit kritis.

Bagaimana gejala virus corona berkembang dari hari ke hari? 

Berikut TribunStyle.com telah melansir dari Kompas.com tentang gejalan terinfeksi virus corona dari hari ke hari.

Hari ke-1

Pasien mengalami demam. Tubuhnya mungkin juga mengalami semacam kelelahan, nyeri otot, dan batuk kering.

Ada pula yang mengalami diare atau mual satu atau dua hari sebelumnya.

Hari ke-5

Ada pasien yang mengalami kesulitan bernapas.

Kondisi ini biasanya terjadi pada mereka yang berusia lanjut atau memiliki riwayat penyakit lain sebelumnya. 

Hari ke-7

Pada hari ke-7, menurut penelitian Universitas Wuhan, ini merupakan waktu rata-rata pasien masuk ke rumah sakit.

Hari ke-8

Pada pasien yang mengalami kondisi parah, sekitar 15 persen mengalami sindrom gangguan pernapasan akut.

Saat ini terjadi, cairan telah memenuhi paru-paru, dan sering kali berakibat fatal.

Hari ke-10

Ketika gejala memburuk, pasien akan dibawa ke ICU. Biasanya, mereka mengalami gangguan pada bagian perut, dan kehilangan nafsu makan.

Pada rentang waktu ini, sebagian kecil meninggal, yakni 2 persen.

Hari ke-17

Setelah menjalani perawatan selama lebih kurang 2,5 minggu, pasien yang kondisinya membaik biasanya sembuh dan keluar dari rumah sakit.

Ahli epidemiologi University of Texas, Lauren Ancel Meyers, mengatakan, ada pasien yang terinfeksi tanpa menunjukkan gejala selama lima hari atau lebih.

Oleh karena itu, gejala-gejala awal pada sebagian orang tidak datang tepat setelah mereka terinfeksi.

Namun, ketika gejala muncul, akan terlihat mirip dengan pneumonia. Bagaimana membedakan Covid-19 dengan pneumonia?

Ahli radiologi Thomas Jefferson University, Paras Lakhani, mengatakan, keduanya dapat dibedakan dari caranya memburuk dari waktu ke waktu.

Pneumonia biasanya tidak berkembang dengan cepat. Pasien yang menderita pneumonia di antaranya akan diobati dengan antibiotik dan pasien akan stabil hingga kemudian mulai membaik.

Namun, pasien positif virus corona kondisinya bisa semakin memburuk, bahkan setelah mereka menerima perawatan.

Kajian terbaru

Melansir Live Science, Kamis (12/3/2020), ditemukan bahwa orang yang terinfeksi virus corona berpotensi besar menyebarkan ketika awal terinfeksi. 

Hal ini menjawab pertanyaan mengapa virus baru itu menyebar begitu mudah. Potensi penularan terbesar terjadi ketika penderita masih menunjukkan gejala ringan.

Hal itu sangat kontras dari SARS. Pada pasien SARS, pelepasan virus memuncak sekitar tujuh hingga 10 hari.

Pada tujuh pasien Covid-19, konsentrasi puncak terjadi sebelum hari ke-5 dan menjadi 1.000 kali lebih tinggi.

Penelitian itu dipublikasikan pada 8 Maret 2020 di Medrxiv, tetapi belum melalui peer-review dan hanya melibatkan sembilan peserta.

Lakukan ini ketika merasa tidak sehat

Kementerian Kesehatan mengeluarkan protokol kesehatan terkait virus corona.

Jika Anda merasa tidak sehat, dengan gejala demam 38 derajat celsius, dan mengalami batuk atau pilek, maka disarankan melakukan hal berikut:

  • Istirahat yang cukup di rumah.
  • Bila keluhan berlanjut atau disertai dengan kesulitan bernapas (sesak/napas cepat), segera berobat ke fasilitas pelayanan kesehatan (fasyankes).

Saat berobat ke fasilitas pelayanan kesehatan, yang perlu Anda lakukan adalah:

  • Gunakan masker.
  • Apabila tidak memiliki masker, ikuti etika batuk/bersin yang benar. Caranya yaitu dengan menutup mulut dan hidung dengan tisu atau punggung lengan.
  • Usahakan tidak menggunakan transportasi massal.

Kunci melawan virus corona adalah imunitas atau kekebalan tubuh. Oleh karena itu, penting menjaga kondisi tubuh, di antaranya dengan asupan makanan bergizi dan istirahat yang cukup.

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved