Virus Corona

Kenali Happy Hypoxia pada Pasien Virus Corona, Cara Mencegah Hingga Bagaimana Awal Mendeteksinya

Mereka yang positif mengalami Covid-19 juga bisa menunjukan gejala lain seperti mual, diare, delirium, ruam merah di kulit, dan sejenisnya.

Editor: Asytari Fauziah
Kompas.com
Ilustrasi virus Corona menyerang Indonesia 

TRIBUNMATARAM.COM Gejala umum yang dialami pasien positif Covid-19 antara lain demam, batuk, dan kesulitat bernapas.

Namun, masih ada berbagai gejala lain yang terus ditemukan ahli terkati virus corona ini.

Mereka yang positif mengalami Covid-19 juga bisa menunjukan gejala lain seperti mua, diare, delirium, ruam merah di kulit, dan sejenisnya.

Pakar pengobatan darurat dari New York, Eric Cioe-Pena, mengatakan gejala infesi virus corona yang paling umum adalah gangguan pernapasan.

Cara Mendeteksi Dini Gejala Happy Hypoxia secara Mandiri, Tarik Napas 3 Kali, Tunggu Reaksi Batuk

"Namun, ada pula gejala yang melibatkan sistem organ lainnya," ucap dia.

Cioe-Pena juga menambahkan, gejala infeksi virus corona ini sangat luas.

Bahkan, orang-orang yang terinfeksi ada pula yang tidak menunjukan gejala sama sekali.

Mengenal happy hipoxia

Infografis Mengenal Gejala Happy Hypoxia pada Pasien Covid-19, Kamis (20/8/2020). TRIBUNNEWS/Reza Arief Darmawan
Infografis Mengenal Gejala Happy Hypoxia pada Pasien Covid-19, Kamis (20/8/2020). TRIBUNNEWS/Reza Arief Darmawan (TRIBUN/Reza Arief Darmawan)

Selain gejala yang telah disebutkan, penelitan dalam American Journal of Respiratory and Critical Care Medicine membuktikan Covid-19 juga bisa menimbulkan gejala lain yang disebut dengan happy hipoxia.

Gejala tersebut biasanya dialami oleh pasen dengan kasus Covid-19 yang parah.

Happy hopoxia merupakan kondisi dimana kadar oksigen dalam darah snagat rendah.

Biasanya, hal ini bisa menyebabkan penurunan kesadaran. Sebaliknya, orang yang mengalami happy hipoxia justru terlihat sehat tanpa mengalami masalah kesehatan yang serius.

Para ahli berspekulasi kondisi ini disebabkan oleh pembekuan darah di pembuluh kecil paru-paru.

Namun, diperlukan riset mendalam untuk memastikan hal tersebut

Martin J. Tobin spesialis paru-paru dari Loyola University Medical Center mengatakan, happy hipoxia juga bisa terjadi karena otak tidak segera mengenali bahwa kadar oksigen dalam darah berkurang.

Halaman
123
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved