Tolak Denda Saat Razia Masker, Pria yang Ngaku Pengacara Sebut Tisu di Dalam Mobilnya Adalah Masker
Seorang warga berinisial RT beradu argumen dengan Wali Kota Malang Sutiaji, Rabu (16/9/2020).
Hal ini membuat PT Kereta Commuter Indonesia (PT KCI) membuat aturan baru.
Penumpang KRL dianjurkan menggunakan masker yang efektif menahan droplets agar menghindari penyebaran virus corona.
• 8 Pembeli Terinfeksi Virus Corona dari Penjual Soto Lamongan, Gugus Tugas Covid-19: Pakai Masker
Salah satu imbauan yang berikan adalah penggunaan masker jenis scuba dan buff.
"Hindari penggunaan jenis scuba maupun hanya menggunakan buff atau kain untuk menutupi mulut dan hidung," kata VP Corporate Communications PT KCI, Anne Purba, dalam keterangan tertulisnya, Selasa (15/9/2020) seperti dikutip TribunMataram.com dari Kompas.com.
Imbauan ini juga sudah disampaikan di kanal-kanal resmi PT KCI, seperti akun Twitter @commuterline.
Dari cuitan itu, efektivitas masker scuba dan buff disebut hanya 5 persen unyuk mencegah resiko terpapar debu, virus dan bakteri.
Ini dia penelitian soal masker scuba dan buff.
• Tak Pakai Masker, Pengantin Pria hingga Polisi Dihukum Push Up & Janji Bermasker Sampai 10 Kali
Masker Scuba

Melansir Kompas.com, 14 April 2020, Peneliti Loka Penelitian Teknologi Bersih (LPTB) Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Dr Eng Muhamad Nasir, menjelaskan dasar pengujian kinerja utama masker.
Peneliti yang juga tengah melakukan studi terkait teknologi pada masker ini memaparkan tiga tahapan pengujian kinerja utama masker, yaitu:
- Uji filtrasi bakteri (bactrial filtration efficiency)
- Uji filtrasi partikulate (particulate filtration efficiency)
- Uji permeabilitas udara dan pressure differential (breathability dari masker)
Menurut dia, masker kain dengan bahan yang lentur seperti scuba, pada saat dipakai akan terjadi stretching atau perenggangan bahan sehingga kerapatan dan pori kain membesar serta membuka yang mengakibatkan permeabilitas udara menjadi tinggi.
Akibatnya, peluang partikular virus untuk menembus masker pun disebutnya semakin besar.
• Terjadi Lagi, Viral Video Petugas Protokol Kesehatan Cekcok dengan Remaja Gara-gara Tak Pakai Masker
Buff

Dilansir Healthline, Senin (14/9/2020), buff juga disebut tidak memberikan perlindungan yang efektif terhadap penyebaran virus corona.
Dalam sebuah studi dari Duke University di Carolina Utara, Amerika Serikat, para peneliti menyimpulkan buff yang terbuat dari campuran polyester dan spandeks tidak efektif memblokir droplet virus corona.