Virus Corona
3 Klasifikasi Masker Kain yang Dikeluarkan BSN untuk Mendapatkan Label SNI, Apa Saja Syaratnya?
Badan Standardisasi Nasional mengeluarkan tiga klasifikasi masker kain untuk mendapatkan label SNI, simak daftar syaratnya di sini.
Penulis: Asytari Fauziah | Editor: Asytari Fauziah
Ia menambahkan, nantinya setelah ada lembaga sertifikasi, karena bersifat sukarela maka masih bisa dijual bebas.
Namun produsen mulai bisa membuat masker menyesuaikan dengan SNI yang ada, meskipun tidak disertifikasi.
"Di pasar nanti akan ada masker yang ber-SNI dan tidak, konsumen bisa memilih. Namun bila produknya tidak memenuhi standar dan belum dapat sertifikat maka tidak boleh memasang tanda SNI," lanjut dia.
Sehingga, selama pemberlakuannya bersifat sukarela maka masker kain masih bisa dijual bebas.
Lebih lanjut, bahan yang dapat dipakai dalam pembuatan masker kain yakni bisa kain tenun atau polyester.
Kemenkes Rekomendasikan 3 Jenis Masker untuk Cegah Penularan Virus Corona
Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Achmad Yurianto mengimbau masyarakat untuk memakai masker yang baik dan bahan yang benar.
Ia menjelaskan, ada tiga jenis masker yang direkomendasikan Kemenkes, yakni masker N95, masker bedah, dan masker kain.
"Saya sering mengatakan masker itu ada tiga, pertama masker N95.
Ini memang sudah standar yang tinggi karena dipakai petugas-petugas kesehatan yang langsung berhadapan dengan virus di laboratorium," ujar Yuri sebagaimana dikutip dari siaran pers di laman resmi Kemenkes, Selasa (22/9/2020).
• Tolak Denda Saat Razia Masker, Pria yang Ngaku Pengacara Sebut Tisu di Dalam Mobilnya Adalah Masker
"Kemudian masker bedah yang biasa dipakai tenaga medis, dan ketiga masker kain," tuturnya.
Yuri mengingatkan, masker kain tidak boleh berbahan sembarangan, misalnya kain tipis.

Menurut dia, masker kain setidaknya harus memiliki dua lapis kain.
"Gunakan lapisan kain bagian dalam masker yang dapat menyerap cairan dari mulut kita.
Gunakan masker kain selama maksimal tiga jam setelah itu ganti dengan masker yang bersih," ujar Achmad Yurianto.