Sebaiknya Hindari 15 Makanan Ini Agar Sistem Imun Tetap Kuat, Makanan Cepat Saji hingga Sereal

Saat masa pendemi seperti ini sebaiknya memperkuat sistem imun, hindari juga 15 makanan ini jika tak ingin sistem imun menurun, apa saja sih?

Kompas Lifestyle
Ilustrasi makanan cepat saji dalam kaleng 

Ahli Kesehatan & CEO di Eu Natural Vinay Amin menjelaskan pisang serta buah dan sayuran mentah lainnya, dapat mengandung protein dalam jumlah tinggi yang disebut lektin.

"Studi menunjukkan bahwa lektin dapat mengganggu penyerapan nutrisi dan menghambat produksi flora usus," kata Amin.

Lalu, lanjutnya, ini melemahkan penghalang usus Anda, dinding usus yang melindungi tubuh dari racun dan bakteri berbahaya.

Kronologi Bayi 40 Hari di Jakarta Barat Tewas Tersedak Pisang, Disuapi Ibu Seujung Sendok Teh

6. Soda

Meskipun semua bentuk gula dapat menimbulkan masalah pada sistem kekebalan, soda mungkin penyebab terburuknya.

Selain sarat dengan gula, soda juga diisi dengan pewarna buatan yang menurut seorang ahli diet untuk Sovereign Laboratories Alicia Galvin, RD, dapat berdampak negatif pada lapisan pencernaan.

Hammond menambahkan bahwa minuman berkarbonasi sering kali mengandung fosfor.

Fosfor dapat menyebabkan penipisan kalsium dari sel melalui ginjal. Karena kalsium memainkan peran penting dalam aktivasi sel dalam sistem kekebalan, kalsium yang rendah berarti kekebalannya rendah.

7. Tahu

Meskipun banyak yang menganggap tahu sebagai makanan yang sehat, ini bisa menjadi masalah karena sejumlah alasan, termasuk konsentrasi asam lemak omega-6 yang tinggi.

Lemak ini telah dikaitkan dengan peningkatan respons peradangan dalam tubuh, terutama bila tidak seimbang dengan asam lemak omega-3 yang ditemukan pada ikan dan beberapa kacang-kacangan serta biji-bijian.

"Anda sama sekali tidak perlu menghilangkan tahu, tetapi Anda harus berpikir dua kali sebelum menjadikannya makanan pokok setiap kali makan," kata Amin.

Axe menambahkan kedelai juga merupakan alergen yang umum. Meskipun mungkin tidak menjadi masalah bagi semua orang, hal itu dapat membebani orang yang rentan terhadap masalah usus dan autoimun.

"Ketika seseorang makan alergen, sistem kekebalannya mungkin bereaksi berlebihan dengan memproduksi antibodi yang dimaksudkan untuk 'menyerang' alergen tersebut," katanya.

Namun antibodi ini dapat merusak organ orang itu sendiri, menyebabkan berbagai gejala.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Mataram
Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved