Kapal Selam KRI Nanggala Hilang Kontak

Gugur di KRI Nanggala-402, Serda Eko Dikenal Rajin Salat, Suka Rebahan di Emper Musala Usai Tarawih

Serda Eko Prasetyo yang gugur di kapal selam KRI Nanggala-402 dikenal sebagai sosok yang rajin salat dan mengaji.

Editor: Irsan Yamananda
KOMPAS/DWI BAYU RADIUS
Kapal selam KRI Nanggala-402 bertolak dari Pelabuhan Indah Kiat, Cilegon, Banten, Sabtu (6/9/2014). Kegiatan itu bagian dari penyematan brevet kehormatan Hiu Kencana kepada Menteri Koordinator Perekonomian Chairul Tanjung, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Mohammad Nuh, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Mari Elka Pangestu, dan Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas Armida S Alisjahbana. 

TRIBUNMATARAM.COM - Serda Eko Prasetyo yang gugur di kapal selam KRI Nanggala-402 dikenal sebagai sosok yang rajin salat dan mengaji.

Mendiang biasa rebahan di emper masjid sembari menunggu tadarus karena mendahulukan anak-anak.

Kini, ia bersama awak kapal lain berpatroli dalam keabadian bersama KRI Nanggala-402.

Salah satu awak KRI Nanggala-402, Serda Eko Prasetyo (34), dikenal warga Perum Pondok Halim II, Desa Burneh, Kecamatan Burneh, Bangkalan, sebagai sosok yang ramah.

Paman Eko, Abdul Wahed mengatakan, pria berpangkat sersan itu rajin beribadah secara berjemaah di kompleks perumahan.

Meski harus pulang pergi, Surabaya-Bangkalan, Eko tetap rajin beribadah di mushala.

Maki KRI Nanggala-402, Polisi di DIY Diciduk: Ada Indikasi Depresi, Kelahiran 1980 Tapi Belum Nikah

Berharap Jenazah Heri Oktavian Ditemukan, Ibu Awak KRI Nanggala-402: Maafkan Semua Kesalahannya

Serda Eko Prasetyo dikenal sosok yang ramah, santun dan rajin ibadah selama tinggal di perumahan Pondok Halim II Burneh, Bangkalan.
Serda Eko Prasetyo dikenal sosok yang ramah, santun dan rajin ibadah selama tinggal di perumahan Pondok Halim II Burneh, Bangkalan. (DOK KELUARGA)

Selama Ramadhan, kebiasaannya bertambah, Eko rajin tadarus sehabis tarawih.

"Sehabis tarawih, Eko biasanya rebahan di emper musala sambil menunggu giliran tadarus karena mendahulukan anak-anak tadarus duluan," ujar Wahed saat dihubungi melalui telpon seluler, Senin (26/4/2021).

Wahed menambahkan, terakhir bertemu dengan Eko usai shalat tarawih pada Kamis (15/4/2021).

Setelah pertemuan itu, Wahed sudah tidak bertemu lagi dengan Eko.

Putra Tercinta Gugur di KRI Nanggala-402, Ibu Kolonel Harry Ungkap Satu Harapan: Jenazah Ditemukan

Selain dikenal rajin ibadah, Eko yang lahir di Kebumen, Jawa Tengah tahun 1987 ini, sosok yang santun dalam bergaul dengan orang lain.

Bahkan, ayah dua anak ini enggan berbicara dengan orang lain jika isi pembicaraannya tidak bermanfaat seperti dikutip dari Kompas.com dengan judul "Sersan yang Rajin Shalat dan Mengaji Itu Kini Berpatroli dalam Keabadian Bersama KRI Nanggala-402".

"Orangnya kalau tidak diajak bicara, enggan bicara duluan."

"Dia sopan sekali perangainya," imbuh Wahed.

Ketua RT 9 Perum Pondok Halim II, Sudaili mengaku sangat terpukul atas kehilangan Eko Prasetyo.

Halaman
1234
Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved