Sudah Bertunangan, 2 Sejoli di Lampung Tewas Terseret Ombak, Sempat Diperingati Agar Tak Berenang
Dua sejoli yang sudah bertunangan di Lampung tewas terseret ombak, padahal sudah sempat diperingati agar tak berenang.
TRIBUNMATARAM.COM - Dua sejoli yang sudah bertunangan di Lampung tewas terseret ombak.
Padahal sudah sempat diperingati agar tak berenang.
Berikut ulasan selengkapnya.
Sepasang kekasih tewas tenggelam setelah terseret ombak di Pantai Labuhan, Tanggamus, Lampung.
Keduanya sempat diperingati pengunjung agar tidak berenang, karena air laut di pantai tersebut sedang pasang.
Kapolsek Limau AKP Oktafia Siagian mengatakan, dua orang yang tewas tenggelam itu adalah sejoli warga Pringsewu.
• Insiden Terjadi Lagi di Kedung Ombo, Kakak Beradik Tewas Tenggelam, Warga: Diduga karena Main Perahu
• KM Wicly Jaya Sakti Tenggelam di Perairan Jambi, 8 Penumpang Hilang Termasuk 2 Balita

Kedua korban itu adalah Nabila Daputri (18) warga Dusun Bangun Rejo, dan Nabil Krastiyan Danu (21) warga Kecamatan Pagelaran, Pringsewu.
Keduanya terseret ombak pada Kamis (17/6/2021) sore.
"Hubungan kedua korban ini sudah bertunangan," kata Oktafia dalam keterangan tertulis, Kamis.
Jenazah kedua korban ditemukan setelah instansi terkait melakukan pencarian di sekitar Pantai Labuhan.
• Dengar Anak Didik di KRI Nanggala-402 Tenggelam, Kolonel Iwa Nangis, Terbaring Lemas Tak Bisa Bicara
Jasad Nabila ditemukan pertama kali sekitar pukul 17.00 WIB.
Kemudian jasad Nabil ditemukan pada pukul 17.30 WIB.
"Saat ditemukan dan dievakuasi, kedua korban sudah meninggal dunia," kata Oktafia.
Berdasarkan keterangan sejumlah saksi, kedua korban berekreasi di pantai tersebut setelah berkunjung ke rumah salah satu kerabat mereka.
Pada pukul 14.30 WIB, kedua korban yang tiba di pantai langsung berenang.
"Beberapa warga setempat dan pengunjung pantai sudah memperingatkan agar tidak berenang," kata Oktafia.
Namun, keduanya tetap berenang di tepian pantai.
Tidak berapa lama, keduanya digulung ombak dan terseret ke tengah laut, sekitar 100 meter dari bibir pantai.
"Hasil pemeriksaan, tidak ditemukan luka di tubuh korban.
Jasad kedua korban sudah dibawa pihak keluarga untuk dimakamkan," kata Oktafia seperti dikutip dari Kompas.com dengan judul "Jelang Pernikahan, Sejoli Tewas akibat Terseret Ombak di Lampung".
Kakak Beradik Tewas Tenggelam di Kedung Ombo
Kakak beradik asal Dukuh/Desa Pendem, RT 12, Kecamatan Sumberlawang, Kabupaten Sragen tenggelam di aliran Waduk Kedung Ombo (WKO), Sabtu (5/6/2021) malam.
Keduanya Abdurrahman (10) dan Zakaria (7) ditemukan tak bernyawa, setelah sempat menghilang sejak sore hari.
Warga sekitar, Budi Kotong mengatakan, korban ditemukan sekitar pukul 20.30 WIB.
• Kasus Perahu Terbalik di Kedung Ombo: Tak Ada Penumpang Selfie, Polisi Tetapkan 2 Tersangka, Siapa?
• Sejarah Kelam Kedung Ombo: Pembangunan Ditentang & Telan 37 Desa Hanya Demi Habiskan Dana Bank Dunia

"Korban tenggelam kakak beradik, ditemukan meninggal sekitar pukul 20.30," ungkapnya kepada TribunSolo.com, Minggu (6/6/2021).
Diduga, keduanya tenggelam, setelah bermain perahu yang berada di pinggir lokasi kejadian.
"Kemungkinan setelah bermain perahu, dipinggirnya ada perahu kecil, karena nggak bisa berenang, akhirnya tenggelam," paparnya.
Setelah ditemukan, korban disemayamkan di pondok pesantren Al Islam, pasalnya keduanya tercatat sebagai santri di pondok tersebut.
• Senasib dengan Jalal, Jasad Korban Terakhir Perahu Maut Kedung Ombo Juga Mengapung di Permukaan
"Pagi hari ini di makamkan dirumah duka, sekitar jam 9 akan dimakamkan di dukuh pemakaman dukuh Pendem sini," pungkasnya.
Pemancing Tewas
Sebelumnya, Insiden memancing berujung petaka terjadi di Waduk Kedung Ombo, Desa Gilirejo, Kecamatan Miri, Kabupaten Sragen, Minggu (30/5/2021).
Insiden itu menewaskan Siam Setiawan (22), warga Dukuh Banjarejo, RT 3, Desa Tuban, Kecamatan Gondangrejo, Kabupaten Karanganyar.
Kabag Humas Polres Sragen, AKP Suwarso mengatakan korban datang ke lokasi pemancingan sendiri dan berniat untuk memancing.
"Korban datang sekitar pukul 10.00 WIB datang sendirian ke Waduk Kedung Ombo untuk memancing," ungkapnya kepada TribunSolo.com, (30/05/2021).
Suwarso menambahkan tak lama kemudian teman pemancing lainnya melihat korban sedang berenang hingga ke tengah yang kemudian tenggelam.
"Menurut keterangan saksi-saksi yang melihat, korban masuk kedalam air dengan kedalaman kurang lebih 5 meter tanpa menggunakan alat pengaman," terangnya.
Kemudian, orang sekitar yang mengetahui kejadian tersebut langsung membantu mencari korban.
Proses evakuasi yang dilakukan dengan peralatan seadanya yang hanya menggunakan jangkar dan jaring.
• Story WhatsApp Terakhir Korban Tewas Perahu Terbalik Kedung Ombo, Keluarga : Mata Kedutan dari Pagi
"Kemudian orang-orang yang datang mencari korban dengan cara menggunakan jangkar dan jaring, sekitar satu jam korban di temukan tercantol di jangkar," paparnya.
Ditemui terpisah, Kepala Desa Gilirejo, Parjo mengatakan setelah diidentifikasi, kemudian jenazah langsung dibawa ke rumah duka.
"Setelah diidentifikasi dan dicek tidak terdapat luka penganiayaan atau apa, jenazah langsung diserahkan ke pihak keluarga, dan mereka menerima," ujarnya.
Ambil Korek
Sebelumnya, kejadian tenggelamnya seorang pemancing di Waduk Kedung Ombo ternyata karena korban ingin mengambil korek dan rokok yang jatuh dalam air.
Akhirnya korban kecapaian dan tenggelam di Waduk yang terletak Dukuh Ngroto RT 17 Desa Gilirejo Lama, Kecamata Miri, Kabupaten Sragen pada Minggu (30/05/2021).
Berdasarkan data yang dihimpun TribunSolo.com, korban tenggelam bernama Siam Setiawan (22) warga Dukuh Banjarejo, RT 3, Desa Tuban, Kecamatan Gondangrejo, Kabupaten Karanganyar.
Kepala BPBD Sragen, Sugeng Priyono membenarkan kejadian tersebut.
"Iya benar, laka air terjadi pukul 10.00 dan dan berhasil ditemukan pada pukul 13.15 siang tadi," ungkapnya kepada TribunSolo.com, Minggu (30/05/2021).
Sugeng mengatakan, korban tenggelam karena tidak kuat berenang.
• Polisi Bongkar 2 Kesalahan Fatal dalam Insiden Perahu Terbalik di Waduk Kedung Ombo, Apa Saja?
"Korban ingin mengambil korek api dan rokok yang jatuh ke dalam air, kemudian korban berenang, tetapi karena kedalaman air akhirnya Siam tenggelam," paparnya.
Setelah diidentifikasi, korban langsung dibawa ke rumah duka untuk disemayamkan.
Spot Favorit Mancing
Sementara itu, Siam Setiawan (22) diketahui sering memancing di bantaran Waduk Kedung Ombo, Desa Gilirejo, Kecamatan Miri, Kabupaten Sragen sebelum ditemukan meninggal dunia karena tenggelam.
Hal itu disampaikan Kepada Desa Gilirejo, Parjo kepada TribunSolo.com.
"Kelihatannya sering memancing di situ, dilihat dari peralatannya memang hobi memancing," katanya, Minggu (30/04/2021).
Parjo menjelaskan, bantaran waduk yang menjadi lokasi kejadian memang menjadi salah satu spot mancing favorit.
• Kedung Ombo Langganan Tragedi yang Makan Korban Jiwa, Disebut Kesalahan Pembangunan Orde Baru
Itu karena ikan yang ada di lokasi tersebut melimpah ruah.
"Bantaran sekitar Waduk Kedung Ombo memang sering digunakan untuk memancing, biasanya kalau pagi banyak, ikannya juga banyak," tambahnya.
Terlepas dari itu, Parjo menungkapkan ini bukan kejadian kali pertama seperti dikutip dari TribunSolo.com dengan judul BREAKING NEWS: Waduk Kedung Ombo Makan Korban Lagi, Kakak Adik Meninggal Tenggelam.
"Kalau di Kedung Ombo sering terjadi, setiap tahun selalu ada, kebanyakan orang luar, bukan orang sini," pungkasnya.
(TribunSolo/ Septiana Ayu Lestari) (Kompas/ Kontributor Lampung, Tri Purna Jaya)
BACA JUGA : di TribunNewsmaker.com dengan judul Sudah Bertunangan, Dua Sejoli di Lampung Tewas Terseret Ombak, Sempat Diperingati Agar Tak Berenang.