Begitu dia membuka matanya, dia melihat debu beterbangan dengan puing-puing bangunan berserakan di tempat mereka berada.
Saksi mata lainnya, Hadi Nasrallah menceritakan dia berada dalam taksi dan sempat kehilangan pendengaran selama beberapa saat karena suara yang memekakkan telinga.
"Saya sempat tak bisa mendengar beberapa detik. Saya tahu ada yang salah, dan kemudian saya melihat kaca berguguran dari jendela," paparnya.
Israel melalui beberapa pejabat tingginya seperti Perdana Menteri Benjamin Netanyahu menyatakan mereka siap mengulurkan tangan kepada Beirut.
Dalam pernyataannya, Netanyahu menerangkan dia telah menginstruksikan Dewan Keamanan Nasional Israel untuk mengontak utusan PBB Timur Tengah Nickolay Mladenov.
Isi pesan tersebut adalah untuk menjelaskan bagaimana Israel dapat membantu Lebanon lebih lanjut atas insiden ledakan di Beirut.
Perdana Menteri Hassan menyatakan, amonium nitrat sebanyak 2.750 ton yang disimpan selama bertahun-tahun dalma gudang meledak.
Meski begitu, dia menegaskan pihaknya akan menyelidiki penyebab pastinya. "Mereka yang bertanggung jawab atas bencana ini bakal menanggung akibatnya," tegasnya.
(Kompas.com/ Danur Lambang Pristiandaru/Ardi Priyatno Utomo)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Ringkasan Ledakan yang Mengguncang Beirut, Lebanon, dari Jumlah Korban hingga Dugaan Penyebabnya" dan judul "Kisah Saksi Ledakan Beirut: Seperti Israel Mengebom Lebanon pada 2006"