Fakta Oknum DPRD Pangkep Tembok Pintu Rumah Tahfiz Al Quran, Bukan Terganggu karena Aktivitas Ngaji
Berikut deretan fakta mengenai kasus oknum DPRD Pangkep tutup pintu rumah tahfiz al quran dengan membangun tembok.
Penulis: Irsan Yamananda | Editor: Irsan Yamananda
Hal yang sama diungkapkan oleh Ketua LPM Masale, Faisal Suyuti.
Menurut Faisal, Amir tidak suka jalan depan rumahnya dilalui para Tahfiz, meski pun tujuannya ke masjid.
"Tidak suka ini, dilalui depan rumahnya.
Padahal itu fasum bukan miliknya," kata Faisal.
Baca juga: Pelaku di Mabes Polri & Katedral Makassar Tinggalkan Permintaan Maaf ke Orangtua, Ini Kata Pengamat
Yang parahnya lagi, beberapa insiden pengancaman dilakukan oleh Amir kepada para Tahfiz agar tidak melintas di depan rumahnya.
"Pernah ada anak Tahfiz di usir parang, dari situ anak ini lapor ke polisi (Polsek Panakkukang) karena trauma.
Amir tidak suka ini anak- anak beraktivitas depan rumahnya," ujarnya.
Kejadian ini pun membuat warga setempat kecewa dengan sikap Amir dan sepakat untuk membongkar.
"Warga sudah mau bongkar itu tembok, cuman karena ini fasum, kami serahkan ke pihak kecamatan untuk mengambil solusi," Faisal menambahkan.
Ditambahkan Faisal, Amir jarang menempati rumahnya di Jl Ance Dg Ngoyo, karena aktivitasnya banyak dihabiskan di Pangkep.
Kesaksian Amirrudin
Kepada Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) PAN, sebagai partai yang menaunginya, Amiruddin memberikan kesaksian.
Dirinya pun mengaku telah membangun tembok yang menutup banyak akses tersebut.
Wakil Ketua DPW PAN Sulsel, Andi Muhammad Irfan AB mengatakan, menurut pengakuan Amiruddin, tembok tersebut sebetulnya sudah ada sebelumnya.
Baca juga: Update Kasus Prostitusi Online yang Seret Artis TA: Tarif Rp 70 Juta, Motif Demi Bayar Asistennya
Cuma pernah dibobol karena permintaan warga waktu itu yang ingin membangun rumah di dekat lokasi tersebut.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/mataram/foto/bank/originals/pintu-belakang-rumah-tahfiz-al-quran.jpg)